Manusia diciptakan
oleh Allah swt dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sebagaimana bunyi Q.S. At Tin
ayat: 4. Oleh karena itu sebagai rasa syukur kepada Allah swt hendaknya kita
senantiasa berperilaku terpuji. Sekarang kita akan mempelajari tentang sikap
terpuji yang dapat kita terapkan sebagai seorang pelajar dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk
dapat mencapai cita-cita ketika dewasa
nanti, maka dalam setiap langkah selain harus memiliki niat yang tulus juga dibutuhkan
usaha yang sungguh-sungguh yaitu melalui kerja keras, senantiasa tekun , ulet
dan ditunjang dengan sikap teliti. Tahukah kamu apa ang dimaksud dengan kerja
keras, tekun, ulet dan teliti? Pelajarilah pembahasan berikut.
Dalam
kehidupan sehari-hari, seorang mukmin haruslah memiliki hubungan yang seimbang
baik hubungan kepada Allah (hablu min-Allah) dalam bentuk beribadah, maupun
hubungan kepada sesama manusia (hablu min-Annas), dalam bentuk pergaulan
sehari-hari di masyarakat. Dalam Islam diajarkan tentang cara hidup
bermasyarakat. Oleh karena itu sebagai umat yang beragama hendaknya dapat
menunjukkan suri teladan di masyarakat dengan memiliki akhlak mahmudah. Akhlak
mahmudah yang harus kita miliki antara lain: kerja keras, tekun, ulet dan
teliti.
A.
Pengertian
Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti.
1.
Kerja Keras.
Kerja keras
adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat
disertai sikap optimis.Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi
kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani
maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan
tempa tinggal sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan
nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja
keras dan berdo’a maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau
berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia . Karena itu untuk mencapai tujuan
hidup manusia harus bekerja keras terlebih dahulu.Dalam lingkup belajar, kerja
keras sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan waktu.
Orang akan sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Firman Allah SWT:
Artinya:“ ..Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri….” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada aat al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah
mengusahakan untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan
berpangku tangan .
Adapun
apabila manusia bekerja keras maka akan memperoleh beberapa manfaat antara
lain: mendatangkan pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah
swt, meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
2.
Tekun dan Ulet
Tekun berarti kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu.
Sedangkan ulet berarti tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha
mencapai tujuan dan cita-cita. Tekun dan ulet merupakan sifat terpuji. Setiap
muslim harus memiliki sikap tekun dan ulet baik dalam bekerja maupun beribadah.
Berikut ini macam-macam sikap tekun dan ulet.
a.
Tekun dan Ulet dalam bekerja.
Agama Islam mendorong kita untuk berusaha atau bekerja mencari rizki.
Perintah agar manusia bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah,
merupakan bukti motivasi ang diberikan Allah swt. Islam selanjutnya menyuruh
kita untuk bersikap optimis, sebaliknya melarang untuk bersikap ragu-ragu dan
pesimis.Untuk itu, dalam berusaha dan bekerja harus disertai sikap tekun dan
ulet sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
b. Tekun dan ulet dalam belajar.
Setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Ilmu mempunyai arti penting
bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu seseorang atau suatu bangsa dapat
menjaga, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.
Allah SWT berfirman:
Artinya: Wahai orang
yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis” maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan berdirilah maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Q.S: ( Al Mujadalah[58]: 11)
Ayat di
atas memberikan dorongan untuk senantiasa mencari ilmu pengetahuan yang berguna
bagi manusia demi meningkatkan kualitasnya dalam rangka membangun peradaban dan peningkatan harkat derajat
suatu bangsa.
Tekun dan
ulet sangat diperlukan dalam menuntut ilmu atau belajar. Kita harus rajin dn
tidak mudah putus asa dalam menekuni setiap pelajaran. Untuk mencapai apa yang
dicita-citakan, setiap siswa harus menanamkan kesadaran diri untuk senantiasa
tekun dan ulet dalam menempuh proses mencapai cita-cita itu. Dengan tekun dan
ulet dalam belajar maka kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat akan dapat
diraih.
3.
Teliti
Teliti berarti cermat dan hati-hati. Teliti termasuk akhlak mahmudah yang
harus dimiliki setiap muslim. Orang yang senantiasa cermat dan teliti dalam
setiap perbuatan maka kemungkinan besar akan terhindar dari
kesalahan dan mara bahaya. Islam melarang umatnya tergesa-gesa dan berlaku
sembarangan dalam tindak tanduknya, sebab sikap tergesa-gesa itu adalah tindak
tanduk setan.
Seseorang dalam melakukan pekerjaan atau usaha selain harus tekun dan ulet
hendaknya juga bersikap teliti. Sikap teliti akan membawa keuntungan dan hasil
yang maksimal. Sebagai contoh seorang pedagang akan memberi uang kembalian pada
pembeli, apabil ia menghitung dengan cermat dan hati hati niscaya uang
pengembalian itu akan pas . Apabila pedagang tersebut tergesa-gesa menghitung dan tidak teliti, besar
kemungkinan uang kembalian itu akan lebih atau kurang sehingga menimbulkan
kerugian bagi salah satu pihak. Contoh lain adalah seorang siswa ang diberi
pekerjaan rumah oleh gurunya. Lalu sampai di rumah ia mengerjakan dengan
teliti, maka besar kemungkinan hasilnya tidak akan ada kesalahan dan ia
mendapat nlai yang memuaskan.
B.
Contoh perilaku Kerja Keras,
Tekun, Ulet dan Teliti
Sikap kerja keras, tekun, ulet dan teliti sangat berkaitan erat. Maksudnya
sebuah usaha yang dilakukan dengan giat atau keras maka akan lebih maksimal
apabila diiringi dengan ketekunan , keuletan dan ketelitian. Berikut ini contoh
yang menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
1.
Bersungguh-sungguh mencari
rizki yang halal, sebab Allah tidak akan memberi rizki pada orang yang malas.
2.
Tidak mudah putus asa bila
dalam bekerja atau belajar menemui hambatan, tetap berusaha mencari jalan
keluar terhadap masalah yang dihadapi.
3.
Segera menyelesaikan pekerjaan
tidak menunda-nundanya.
4.
Apabila telah berhasil
memperoleh apa yang direncanakan, tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus
terpacu untuk lebih kreatif.
5.
Apabila menghadapi pekerjaan
yang tidak disukai, maka tetap tekun menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
hati sabar.
6.
Senantiasa bertanggung jawab
terhadap pekerjaan yang dilakukan.
7.
Apabila mengalami kegagalan
dalam sebuah pekerjaan, maka tidak merasa putus asa, namun mengoreksi kembali
langkah-langkah yang telah dilakukan untuk perbaikan yang akan datang.
8.
Melakukan pekerjaan didahului
dengan perencanaan yang matang.
9.
Melakukan pekerjaan dengan
fisik yang kuat dan hati senang sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan
ringan.
C.
Membiasakan Diri Berperilaku
Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti
Perilaku Kerja keras, Tekun, Ulet dan Teliti sangat dianjurkan oleh agama
Islam. Akan tetapi keempat perilaku tersebut bukanlah mudah hal yang mudah untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan beberapa hal
antara lain sifat malas dan kesibukan kita. Oleh karena itu dibutuhkan niat
yang tulus dan pembiasaan diri agar keempat sikap tersebut sedikit demi sedikit
akan tumbuh dan menjadi kebiasaan .
Renungkan hadis berikut dan ambillah pelajarannya:
“ Dari Ibnu Umar R.A. berkata : Rasulullah SAW memegang pundak kedua pundak saya seraya
bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “,
Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan
jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu
untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat
Bukhori)
Hadis
di atas mengajarkan kepada kita untuk pertama, bersegera mengerjakan pekerjaan
baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena dia tidak
tahu kapan datang ajalnya, kedua menggunakan berbagai kesempatan dan momentum
sebelum hilangnya berlalu .
Untuk memulainya, cobalah evaluasi diri beberapa
peristiwa yang pernah kita lakukan kemarin dan hubungkanlah dengan keempat
peilaku terpuji di atas. Untuk membantu mengingatkanmu berikut ini terdapat
tabel pembiasaan diri berperilaku kerja keras, tekun, ulet dan disiplin.