Salat
merupakan tiang agama, barang siapa meninggalkan shalat berarti ia
menghancurkan agama.Oleh karena itu semua orang Islam yang sudah baligh baik
laki-laki maupun perempuan wajib melaksanakan salat.Bagaimana dengan salat
Jumat? Mari
kita bahas materi salat Jumat berikut
Salat Jumat
adalah salat yang harus dikerjakan oleh setiap orang Islam laki-laki yang sudah
baligh. Salat Jum’at juga wajib dilakukan bagi orang yang menetap di suatu
daerah akan tetapi tidak wajib bagi yang musafir. Salat Jumat dilaksanakan pada
hari Jumat sebagai ganti salat duhur, sebanyak dua rakaat dan dikerjakan secara
berjamaah.
Ketentuan-ketentuan Salat Jumat
- Pengertian dan hukum salat Jumat
Salat Jumat ialah salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah setelah
dua khutbah pada waktu salat duhur di hari Jum’at. Salat Jumat dapat dilalukan
di masjid, musala kantor yang biasa digunakan untuk salat Jumat.
Kedudukan salat Jumat merupakan pengganti salat dhuhur. Apabila seseorang
telah melaksanakan salat Jumat, maka ia tidak perlu lagi melakukan salat dhuhur
pada hari Jumat tersebut
Hukum melaksanakan salat Jumat termasuk fardlu ‘ain artinya wajib bagi
setiap orang Islam laki-laki yang baligh, merdeka dan bermukim pada tempat
tertentu. Bagi orang yang sakit boleh tidak salat Jumat tapi wajib melakukan
salat dhuhur.
Bagi wanita melaksanakan salat Jumat
hukumnya sunnah. Wanita yang melakukan salat Jumat tidak perlu mengulangi salat
dhuhur pada hari itu.
Kewajiban
salat Jumat berdasarkan firman Allah swt :
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari
jum’at, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli, yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” Q.S.: (
al-Jum’ah[62] : 9)
Berdasarkan ayat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa setiap muslim (orang
Islam laki-laki) wajib melaksanakan salat Jumat, walaupun sedang dalam keadaan
sibuk. Sebagai seorang Islam, apabila pada hari Jumat telah hampir memasuki
waktu salat duhur, harus segera meninggalkan segala urusan dunia untuk segera menunaikan
salat Jumat.
Rasulullah saw menegaskan dalam sebuah hadis:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْجُمُعَةُ حَقٌّ
وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِى جَمَاعَةٍ اِلا اَرْبَعَةً عَبْدٌ مِمْلُوْكٌ
اَوِ امْرَاَةٌ اَو صَبِيٌّ اَوْ مَرِيْضٌ (رواه ابو داوود والحاكم)
Artinya: “ Rasulullah saw bersabda: Salat Jumat itu hak yang wajib
dikerjakan oleh tiap-tiap muslim (orang Islam laki-laki) dengan berjamaah
kecuali empat macam orang (1) hamba sahaya (2) perempuan, (3) anak-anak, (4)
orang sakit.” (H.R. Abu Daud dan Hakim)
Hadis di atas menegaskan bahwa tiap muslim
laki-laki wajib melaksanakan salat Jumat. Adapun orang Islam yang tidak wajib
salat Jumat terdiri dari, hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit.
Walaupun demikian mereka wajib melaksanakan salat duhur.
Rasulullah saw memberi peringatan kepada orang Islam yang sengaja
meninggalkan salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut melalui sebuah hadi
yang berbunyi:
مَنْ تَرَكَ ثَلاثَ جَمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ
(رواه الخمسة)
Artinya: “ Barang siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali
berturut-turut, karena sifat malas semata, maka Allah mencap dan menutup hati
orang itu.” (H.R. Khamsah/lima ahli hadis)
2.
Syarat Wajib dan Syarat Sah salat Jumat
Seseorang
diwajibkan melaksanakan salat Jumat apabila memenuhi sayart-syarat tertentu.
Jika salah satu syarat wajibnya tidak terpenuhi, maka gugurlah kewajiban
melaksanakan salat Jumat baginya.
Syarat wajib
salat Jumat adalah sebagai berikut:
a.
Islam.
b.
Baligh (dewasa), tidak wajib
atasanak-anak.
c.
Berakal, tidak wajib bagi orang
gila.
d.
Laki-laki, sunah bagi
perempuan.
e.
Sehat badan, tidak wajib
atasorang sakit dan berhalangan.
f.
Mukim di tempat yang menetap,
tidak wajib bagi orang yang sedang dalam perjalanan.
g.
Merdeka, tidak wajib atashamba
sahaya.
Syarat sah mendirikan salat Jumat:
a.
Dikerjakan di pemukiman yang
tetap.
b.
Dikerjakan secara berjamaah
sekurang kurang nya 40 orang baligh.
c.
Dikerjakan pada waktu duhur.
d.
Sebelum salat didahului dua
khutbah.
Hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum
menunaikan salat Jumat atau ketika di dalam masjid sebelum khatib naik mimbar
sebagai amalan sunah Jumat adalah sebagai berikut:
a.
Mandi (dengan niat mandi sunah
Jumat) bagi yang akan salat Jumat.
b.
Berhias atau memakai pakaian
yang baik atau pakaian yang berwarna putih.
c.
Memakai harum-haruman atau
minyak wangi.
d.
Memotong kuku, kumis dan
menyisir rambut.
e.
Bersegera pergi ke masjid
(tidak menunda-nunda waktu)
f.
Salat tahiyatul masjid.
g.
Membaca al-Quran atau berdzikir
sebelum khutbah dimulai.
Hal-hal Yang Menghalangi Salat Jumat.
Salat Jumat
hukumnya adalah wajib, namun apabila seeorang tertimpa salah satu
halangan-halangan berikut, maka diperbolehkan untuk meninggalkan salat Jumat
tetapi wajib melaksanakan salat duhur. Halangan-halangan itu adalah
- Sakit
- Hujan lebat sehingga menyulitkan untuk berangkat salat jumat.
- Sedang dalam perjalanan jauh.
Ketentuan Khutbah Jumat.
Ada beberapa
syarat dan rukun yang harus dipenuhi dalam khutbah Jumat. Apabila salah sat
syarat atau rukunnya tidak terpenuhi maka khutbahnya menjadi tidak syah,
sehingga menyebabkan salat Jumat yang dilaksanakan menjadi tidak syah. Adapun
syarat dan rukun khutbah adalah sebagai berikut:
- Syarat khutbah Jumat:
1)
Khutbah dimulai setelah masuk
waktu duhur.
2)
Khatib memberi khutbah dengan
berdiri apabila mampu.
3)
Khatib duduk diantara dua
khutbah, sekurang-kurangnya berhenti sebentar.
4)
Khutbah pertama dengan khutbah
kedua dilaksanakan secara berturut turut.
5)
Khutbah dilakukan dengan suara
keras.
6)
Khatib menutup aurat serta suci
dari hadas dan najis.
- Rukun Khutbah Jumat.
1)
Membaca hamdalah
2)
Membaca dua kalimah syahadat
3)
Membaca salawat nabi muhammad
saw.
4)
Berwasiat atau memberi nasehat
tentang taqwa kepada Allah swt
5)
Membaca al-Quran pada salah
satu khutbah.
6)
Berdoa untuk kaum muslimin
muslimat dan mukminin mukminat pada khutbah kedua.
- Mempraktikkan Salat Jumat.
Salat Jumat merupakan salat fardu yang dilaksanakan seminggu sekali, yaitu
pada hari Jumat. Oleh karena itu setiap muslim harus mengetahui tata cara salat
Jumat yang benar. Ada beberapa langkah
yang harus diketahui dalam melaksanakan
salat Jumat, yaitu:
1)
setelah waktu salat Jumat tiba,
muazin mengumandangkan azan.
2)
Setelah azan, jamaah melakukan
salat sunah Jumat (qabliyah) dua rakaat.
3)
Muazin mengumandangkan azan
kedua sebagai tanda bahwa khutbah akan dimulai.
4)
Khatib membacakan khutbah yang
pertama
5)
Setelah khutbah pertama
selesai, maka khatib duduk sebentar diantara dua khutbah.
6)
Khatib berdiri lagi
melaksanakan khutbah kedua.
7)
Khatib turun dari mimbar
kemudia muazin melaksanakan iqamah untuk memulai salat Jumat.
8)
Salat Jumat dilaksanakan dua
rakaat dengan lafal niat sebagai berikut:
اُصَلِّى فَرْضَ
الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقبِلَ القِبْلَةِ اَدَاءً (اِمَامًا / مَأمُومًا)
لِلّهِ تَعَالَى
Artinya: “
Saya sengaja salat fardu Jumat dua rakaat dengan menghadap kiblat(menjadi
imam/makmum) karena Allah taa’a. Allahu akbar.”
Di dalam
salat Jumat, disunahkan membaca surat al Jumuah atau Al A’la pada rakaat
pertama dan surah al Munafiqun atau al Ghasyiyah pada rakaat yang kedua.
Ketika
khatib sedang berkhutbah, jamaah hendaknya duduk dengan teratur, tenang,
mendengarkan isi khutbah dan tidak berbicara atau bersendau gurau.
Sabda
rasulullah saw:
اِذا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَنْصِتْ وَالاِمَامُ يَخْطُبُ
فَقَدْ لَغَوْتْ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya: “ Apabila engkau berkata pada temanmu pada hari
Jumat ‘diam’ sewaktu khatib berkhutbah, maka sesungguhnya telah rusaklah
Jumatmu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Di samping
itu selama salat Jumat berlangsung
hendaknya membentuk saf yang lurus, rapat dan rapi.
Fungsi Salat Jumat.
1.
Meningkatkan iman dan takwa
serta menambah bekal kehidupan akhirat
2.
Meningkatkan rasa syukur dan ingat kepada Allah swt.
3.
Mempererat jalinan komunikasi
antar umat Islam
4.
Merupakan syiar Islam dalam
rangka amar ma’ruf nahi munkar
5.
Menumbuhkan sikap disiplindan
ketaatan dalam kehidupan