IMAN KEPADA RASUL


A.    Pengertian Iman Kepada Rasul Allah
Nabi adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT, untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya. Sedangkan Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT, untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikannya kepada umatnya.
Iman kepada Rasul Allah SWT artinya meyakini bahwa Allah SWT telah memilih beberapa orang diantara manusia sebagai utusaNya, untuk diberi wahyu dan wajib menyampaikan kepada umatnya.

B.     Nama-nama Nabi / Rasul dan Sifat-sifatnya
       Nabi dan Rasul jumlahnya tidak hanya dua puluh lima, tetapi lebih dari itu,sebagaimana diterangkan dalam firman Allah QS. Al Mu’min ayat 78
ôs)s9ur $uZù=yör& Wxßâ `ÏiB y7Î=ö7s% Oßg÷YÏB `¨B $oYóÁ|Ás% y7øn=tã Nßg÷YÏBur `¨B öN©9 óÈÝÁø)tR šøn=tã 3
Artinya :  ” Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu ”. 

       Nabi / Rasul yang wajib kita ketahui yang disebut dalam Al Qur’an ada 25 orang. Dalam Surat Al An’am disebutkan nama 18 Nabi dan didalam Surat Shad ada 7 Nabi. Berikut ini adalah nama-nama Nabi / Rasul yang disebutkan dalam Al Qur’an  :

No
Nama Nabi
No
Nama Nabi
1
Adam as.
6
Ibrahim as.
2
Idris as.
7
Luth as.
3
Nuh as.
8
Isma’il  as.
4
Hud as.
9
Ishaq as.
5
Shaleh as.
10
Ya’qub as.

No
Nama Nabi
No
Nama Nabi
No
Nama Nabi
11
Yusuf as.
16
Dzulkifli as.
21
Yunus  as.
12
Ayub as.
17
Daud as.
22
Zakaria as.
13
 Syu’aib as.
18
 Sulaima as.n
23
Yahya as.
14
Musa as.
19
Ilyas as.
24
Isa as.
15
Harun as.
20
Ilyasa as.
25
Muhammad Saw

        Rasul adalah utusan Allah yang bertugas menyampaikan petunjuk-petunjuk-Nya kepada umat manusia untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Oleh karena itu mereka memiliki sifat-sifat wajib dan mustahil.
        Sifat-sifat wajib bagi Rasul adalah sifat-sifat yang pasti ada pada diri Rasul. Sifat-sifat tersebut ada 4 macam, yaitu :
1.      Shidiq, artinya benar atau jujur
2.      Amanah, artinya dapat dipercaya
3.      Tabligh, artinya menyampaikan
4.      Fathonah artinya cerdas atau cerdik.

         Sedangkan sifat-sifat  mustahil bagi Rasul, artinya sifat-sifat yang pasti tidak ada pada diri Rasul. Sifat-sifat tersebut terdiri dari:
1.      Kidzib artinya bohong
2.      Khianat artinya tidak dapat di percaya
3.      Kitman artinya menyembunyikan
4.      Baladah artinya bodoh

C.    Dalil Naqli Tentang Iman Kepada Rasul
         Allah SWT. Mengutus Rasul-Rasul Nya untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, sebagaimana firman Allah SWT.

!$tBur š»oYù=yör& žwÎ) ZptHôqy šúüÏJn=»yèù=Ïj9
Artinya :”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(Q.S. Al-Anbiyaa’:107)

       Dia juga mengutus para Rasul untuk memberi petunjuk kepada orang-orang mukmin dan  menyempurnakan akhlak manusia. Allah SWT. berfirman :

ôs)s9 £`tB ª!$# n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# øŒÎ) y]yèt/ öNÍkŽÏù Zwqßu ô`ÏiB ôMÎgÅ¡àÿRr& (#qè=÷Gtƒ öNÍköŽn=tæ ¾ÏmÏG»tƒ#uä öNÍkŽÅe2tãƒur ãNßgßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur bÎ)ur (#qçR%x. `ÏB ã@ö6s% Å"s9 9@»n=|Ê AûüÎ7B

Artinya : ”Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.(Q.S. Ali Imran: 164)

Rasulullah SAW bersabda:
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَا رِمَ اْلاَخْلاَ ق (رواه البخا رى وابو داود)                          
Artinya : ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia                      (HR  Bukhari dan Abu Daud)

Tugas para Rasul adalah menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal  shaleh dan memberikan peringatan kepada orang-orang yang ingkar. Allah SWT berfirman:

!$¯RÎ) y7»oYù=yör& Èd,ptø:$$Î/ #ZŽÏ±o0 #\ƒÉtRur 4 bÎ)ur ô`ÏiB >p¨Bé& žwÎ) Ÿxyz $pkŽÏù ֍ƒÉtR

Artinya :”Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan Telah ada padanya seorang pemberi peringatan”.
                  (Q.S. Al-Fathiir :24)

Diantara ajaran-ajaran yang dibawa oleh para Rasul memiliki kesamaan, yaitu ajaran tauhid (meng-Esa kan Allah SWT). Disamping itu dari beberapa Nabi , ada lima diantaranya yang mempunyai kesabaran luar biasa ketika melaksanakan dakwahnya sehingga mereka disebut Ulul Azmi.
Nabi yang termasuk Ulul Azmi yaitu :
1.      Nabi Nuh as.
2.      Nabi Ibrahim as.
3.      Nabi Musa as.
4.      Nabi Isa as.
5.      Nabi Muhammad Saw.

D.    Meneladani Sifat-Sifat Rasulullah SAW

1.      Rasulullah SAW bersifat Shiddiq (jujur)
        Sejak kecil Rasulullah SAW mempunyai sifat jujur, beliau tidak pernah berbohong kepada siapapun termasuk kepada pamannya yang bernama Abu Thalib. Ketika beliau dipercaya menggembalakan kambing-kambing miliknya selalu kembali dalam keadaan utuh, sekalipun kambing-kambing itu dalam jumlah yang besar.
        Menginjak usia dewasa beliau membawa barang dagangan milik seorang janda kaya yang bernama Khadijah. Beliau berdagang ke Makkah dan Syam dengan dikawal oleh orang kepercayaan Khadijah bernama Maesaroh. Selama perjalanan Maesaroh melihat kejujuran beliau selama berdagang. Berkat kejujuran beliau itulah maka Khadijah menyatakan hendak menikah dengan beliau.

2.      Rasulullah SAW bersifat amanah (dapat dipercaya)
        Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur, tidak senang berselisih, bermegah-megahan, hidup sederhana, sehingga dipercaya oleh orang-orang disekitarnya. Pada usia ke 35 beliau berhasil mendamaikan pemuka-pemuka Quraisy yang sedang berselisih saat memperbaiki Ka’bah, yaitu pada waktu peletakan kembali Hajar Aswad (batu hitam) pada tempatnya. Untuk menghindari perselisihan lebih lanjut, beliaulah yang dipercaya untuk memimpin peletakan Hajar Aswad tersebut. Peristiwa ini menimbulkan simpati yang besar dari orang-orang Quraisy, sehingga mereka memberikan gelar “Al-Amin”(orang yang dapat dipercaya) kepada beliau.

3.      Rasulullah SAW bersifat Tabligh (menyampaikan)
         Rasulullah SAW menerima wahyu Allah yang pertama pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke 41 dari kelahiran beliau. Sejak itulah beliau diangkat oleh Allah menjadi Rasul. Semua firman-firman Allah yang beliau terima dari malaikat Jibril berupa ayat-ayat Al-Qur’an disampaikan kepada umatnya. Dalam waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari beliau menerima ayat-ayat Allah sejumlah 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat.
Beliau menyampaikan ayat-ayat Allah dengan cara yang hikmah, yakni secara baik-baik, lemah lembut tetapi jelas dan tegas sehingga dapat membedakan yang hak dan yang bathil. Beliau tidak pernah mencampuradukkan antara yang halal dan yang haram. Dan beliau tidak pernah memaksakan orang lain untuk memasuki Islam sebagai agamanya. Dengan strategi yang tepat maka dalam waktu yang relatif singkat banyak sahabat yang masuk Islam secara suka rela.
        Beliau menyampaikan semua ayat-ayat Allah SWT, dan tak satupun ayat yang tertinggal, walaupun banyak rintangan yang menghalanginya. Banyak orang-orang kafir yang tidak suka dengan kegiatan dakwah beliau, karena ajaran yang dibawanya  bertentangan dengan ajaran nenek moyang mereka, disamping mereka merasa takut kehilangan kekuasaannya.

4.      Rasulullah SAW bersifat Fathanah (Cerdas)
Rasulullah seorang yang cerdas, beliau tidak pernah lupa menyelesaikan tugas  dan tanggung jawabnya. Sejak kecil beliau terbiasa untuk mencari kebenaran, mencari nafkah, maupun dalam menyelesaikan persoalan hidup pribadi dan umatnya.


        Beliau selalu menggunakan akalnya untuk memikirkan siapa sebenarnya Tuhan yang pantas disembah oleh manusia, asal mula kejadian manusia dan alam sekitarnya. Beliau sangat cerdas dalam memilih kehidupan baik dan benar, sehingga beliau tidak pernah berbohong, kikir, bermain judi, perempuan, minum-minuman keras, memakan barang haram, berfoya-foya, mengundi nasib,menyembah berhala dan lain-lain. Beliau orang yang jujur, bersifat sosial ramah, sopan, pengasih, penyayang, sabar, dan bersih dari kebiasaan-kebiasaan jahiliyah dalam beribadah maupun berperilaku di masyarakat.
Selain mampu memimpin, beliau juga mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umatnya dengan cepat dan tepat. Beliau sangat cerdas dalam menyelesaikan masalah agama, keluarga, sosial, maupun peperangan. Dalam masalah agama beliau menjelaskan dengan jelas dan masuk akal. Dalam masalah keluarga beliau sering menikahkan sahabatnya dengan perempuan yang baik-baik. Dalam masalah sosial beliau selalu mengajarkan kebersamaan, kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat. Serta dalam masalah peperangan, berkat kepandaian beliau dalam strategi perang, maka peperangan yang beliau  pimpin selalu mengalami kemenangan.

E.     Tugas Nabi dan Rasul

Tugas Nabi dan Rasul antara lain:
1.      Membimbing umat manusia ke jalan yang lurus.
2.      Mengajak umat manusia untuk menyembah Allah SWT.
3.      Meninggalkan kemusyrikan
4.      Menyempurnakan budi pekerti umat manusia
5.      Memberikan keteladanan yang baik bagi umat manusia
6.      Memberikan kabar gembira bagi umat manusia yang taat kepada Allah SWT.
7.      Memberikan peringatan kepada umat manusia agar senantiasa melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangannya.

Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang tugas Nabi dan Rasul adalah :

!$¯RÎ) y7»oYù=yör& Èd,ptø:$$Î/ #ZŽÏ±o0 #\ƒÉtRur 4 bÎ)ur ô`ÏiB >p¨Bé& žwÎ) Ÿxyz $pkŽÏù ֍ƒÉtR ÇËÍÈ

Artinya :”Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.
                  (Q.S. Fathir:24)

F.     Fungsi Iman Kepada Rasul

Pada dasarnya manusia tidak dapat menyembah kepada Allah secara benar, sebab menyembah kepada Allah memerlukan aturan-aturan. Manusia tidak boleh menentukan dengan caranya sendiri. Untuk itulah Allah menurunkan para Rasul sebagai pembawa rahmat bagi manusia. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Surat Al Anbiya’ ayat 107 yang artinya
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(Q.S. Al-Anbiya’:107)

Para Rasul Allah diutus sebagai uswatun khasanah atau menjadi contoh dalam kehidupan yang baik bagi umatnya.Firman Allah SWT:

ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$#  tx.sŒur ©!$#  #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
Artinya :”Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Q.S. Al-Ahzab: 21)

      Berdasarkan ayat diatas maka dapat disimpulkankan bahwa fungsi Iman kepada Rasul antara lain :

1.      Dapat menyembah Tuhan yang benar dan dengan cara-cara yang benar pula
2.      Dapat mencontoh perbuatan para Rasul dalam kehidupan sehari-hari
3.      Dapat mempertebal iman kepada Allah dan Rasul-Nya.
4.   Dapat mengetahui bahwa firman-firman Allah yang dibawa oleh Rasul benar-benar dari Allah SWT.
5.      Dapat mengetahui tugas para Rasul
6.    Dapat mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan (sunah) oleh para Rasul itu jika dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT.
7.      Dapat mengetahui bahwa orang yang beriman kepada Allah harus pula beriman kepada Rasul.