MENGHINDARI DENDAM DAN MUNAFIK


A. Perilaku Dendam

Nekat Curi Mobil Karena Dendam
Kasan, 28 tahun nekat menggasak mobil box berisi penuh mie instans karena dendam. Bekas karyawan sebuah perusahaan mie instant itu sakit hati tak diperpanjang masa kontrak kerjanya sepekan lalu. Tapi malang, aksi lelaki asal Serang Cikande, Banten itu akhirnya tercium polisi, Jumat (30/3). Polisi Sektor Tanjung Duren, Resor Jakarta Barat mencokok Kasan di kediamannya di Cikande malam dini hari tadi. Kasan tak menduga modus kejahatannya tercium petugas. "Saya kaget ditangkap pas lagi tidur," ujar tahanan Markas Polsek Tanjung ini.. (Aguslia Hidayah Dari Arsip *Majalah TEMPO**Jum'at, 30 Maret 2007 | 19:18)


  1. Pengertian Dendam
Dendam dalam bahasa Arab di sebut hiqid, ialah "Memendam permusuhan/amarah di dalam batin dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan amarahnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami". Perasaan dengki dan dendam itu merupakan penyakit hati, yang dapat merembeskan iman keluar dari hati, sebagaimana merembesnya zat cair dari wadah yang bocor. Apabila rasa dengki dan dendam telah tumbuh dengan suburnya, sampai berakar, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang. Dan hilangnya kasih sayang dapat mengakibatkan rusaknya perdamaian.
Jika sudah sampai demikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang pada mulanya menjurus kearah perbuatan dosa-dosa kecil, dan akhirnya dapat mengarah kepada dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya kutukan Allah. Nabi saw. bersabda :

أَبْغَضُ الّرَّجُلِِ إِلَى اللهِ  أَلَدُ الْخِصَامِرواه المسلم (
Artinya : "Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam kesumat ( bertengkar)". ( HR. Muslim )

Islam membenci perbuatan dendam dan memperingatkan jangan sampai terjerumus kedalamnya. Mencegah adanya ketegangan dan permusuhan, menurut Islam merupakan ibadah yang besar, sebagaimana sabda Nabi saw :

"Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan shadaqoh?, Jawab sahabat: "Tentu mau". Sabda Nabi saw: "yaitu mendamaikan di antara kamu, karena rusaknya perdamaian di antara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama". (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Islam telah memberikan cara penanggulangan dengan mensyari'atkan penepatan akhlak yang baik, yang membuat hati mereka luluh dan sarat berpegang kepada kasih sayang. Islam sangat memperhatikan kebersihan hati karena hati yang penuh dengan noda-noda kotoran itu, dapat merusak amal sholeh, bahkan menghancurkannya. Sedang hati yang bersih, jernih dan bersinar itu dapat menyuburkan amal dan mendorong semangat untuk meningkatkan amal ibadah, dan Allah memberkahi dan memberikan segala kebaikan kepada orang yang hatinya bersih. Maka berbahagialah orang yang berlapang dada, berjiwa besar dan pema 'af. Tidak ada sesuatu yang menyenangkan dan menyegarkan pandangan mata seseorang, kecuali hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari rasa kebingungan dan bebas dari rasa dendam yang senantiasa menggoda manusia.

Seseorang yang hatinya bersih dan jiwanya sehat, ialah mereka yang apabila melihat sesuatu nikmat yang diperoleh orang lain, ia merasa senang dan merasakan karunia itu ada pula pada dirinya. Dan apabila ia melihat musibah yang menimpa seseorang hamba Allah, ia merasakan sedihnya dan mengharapkan kepada Allah untuk meringankan penderitaan dan mengampuni dosanya. Jiwanya bebas dari perasaan dengki dan dendam. Golongan orang yang semacam ini, digambarkan dalam Al-Qur’an surat Al Hasyr : 10
šúïÏ%©!$#ur râä!%y` .`ÏB öNÏdÏ÷èt/ šcqä9qà)tƒ $uZ­/u öÏÿøî$# $oYs9 $oYÏRºuq÷z\}ur šúïÏ%©!$# $tRqà)t7y Ç`»yJƒM}$$Î/ Ÿwur ö@yèøgrB Îû $uZÎ/qè=è% yxÏî tûïÏ%©#Ïj9 (#qãZtB#uä !$oY­/u y7¨RÎ) Ô$râäu îLìÏm§
Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa 'Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau maha penyantun lagi maha penyayang". (Al-Hasyr: 10).

  1. Ciri-Ciri Pendendam
Dalam kehidupan sehari-hari sifat pendendam ini sangat berbahaya karena dapat mendatangkan permusuhan yang berkepanjangan antar individu, keluarga, masyarakat bahkan negara. Sifat dendam ini sering timbul karena rasa marah atau rasa dengki yang berlebihan serta kurangnya sikap lapang dada dan kuatnya egoisme sehingga kurang tabah dan tahan dalam menghadapi kritikan, ejekan atau caci makian orang lain

Adapun ciri-ciri pendendam dapat disebutkan antara lain :

a.       Suka menyimpan rasa sakit hati
b.      Tidak suka menerima kritikan
c.       Sulit memaafkan kesalahan orang lain
d.      Tidak suka melihat orang senang
e.       Suka menonjolkan kelebihan diri sendiri
f.       Suka mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain
g.      Tidak menyadari kekurangan diri sendiri.
 
  1. Akibat dan Cara Menjauhi Sifat Pendendam
Dendam dan amarah tidak akan menyelesaikan sebuah persoalan. Maka setiap persoalan seyognyanya dihadapi dengan kepala dingin dan diputuskan dengan bijak. Usahakan membantu kesulitan orang lain, meskipun orang tersebut memusuhimu. Dan kesadaran bahwa hidup di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangannya sangat diperlukan agar kita terhindar dari sifat dendam. Dengan demikian untuk menhindari sifat dendam dalam kehidupan sehari-hari perlu ditanamkan dalam diri, hal-hal sebagai berikut :

a.       Kesadaran bahwa setiap muslim adalah saudara, maka memutus tali persaudaraan   adalah dosa besar
b.      Menyadari kelebihan dan kekurangan adalah rahmat Allah untuk dapat saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan
c.       Kritikan, ejekan dan caci maki adalah sarana intropeksi diri atas kekurangan dan kesalahan yang dimilki serta sebagai titik tolak untuk memperbaiki diri
d.      Menyadari bahwa manusia tidak luput dari kehilafan dan dosa, sehingga bila ada orang lain melakukan kehilafan dan kesalahan akan mudah memaafkannya
e.       Saling menghargai dan menyanyagi sesama

Adapun akibat negatif yang dapat ditimbulkan oleh sifat dendam adalah :

1.                  Hidupnya tidak akan tenang dan tentram
2.                  Tidak disukai teman dan masyarakat
3.                  Rusaknya tali persaudaraan
4.                  Di akhirat diancam atau disiksa

B. Munafik

  1. Pengertian Munafik
Munafik menurut bahasa berarti orang yang menyembunyikan, sedangkan secara istilah, kata munafik merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya. Dalam Al Qur'an istilah ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.

#sŒÎ) x8uä!%y` tbqà)Ïÿ»uZßJø9$# (#qä9$s% ßpkôtR y7¨RÎ) ãAqßts9 «!$# 3 ª!$#ur ãNn=÷ètƒ y7¨RÎ) ¼ã&è!qßts9 ª!$#ur ßpkôtƒ ¨bÎ) tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$# šcqç/É»s3s9 ÇÊÈ (#ÿräsƒªB$# öNåks]»yJ÷ƒr& Zp¨Zã_ (#r|Ásù `tã È@Î6y «!$# 4 öNåk¨XÎ) uä!$y $tB (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇËÈ y7Ï9ºsŒ öNåk¨Xr'Î/ (#qãZtB#uä §NèO (#rãxÿx. yìÎ7äÜsù 4n?tã öNÍkÍ5qè=è% óOßgsù Ÿw tbqßgs)øÿtƒ ÇÌÈ

Artinya : ” Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
                     Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; Karena itu mereka tidak dapat mengerti. ( QS. Al Munafiqun: 1-3 )

Secara umum orang munafik sering disebut orang yang bermuka dua. Ia adalah orang yang hatinya diliputi kebimbangan sehingga tidak mempunyai pendirian dan tidak mempunyai pegangan yang pasti, bahkan Allah dan ketentuan agamapun tidak dipercayainya. Dalam kehidupan sehari-hari, orang munafik ini tidak pernah konsisten dan bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Ia selalu mengelabuhi orang lain dengan mengucapkan apa yang tidak sesuai dengan kata hatinya, melakukan apa yang tidak sesuai dengan yang dikatakannya dan apa yang dijanjikan tidak pernah ditepatinya. Orang semacam ini hanya memikirkan keselamatan dan kepentingan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain bahkan kadang tega mencelakakan dan mengorbankan orang lain. Oleh karena itu Alla swt, melarang perbuatan munafik, sangat membenci dan mengutuk orang-orang munafik serta menempatkannya pada tingkatan paling bawah    dari neraka.
  
Firman Allah swt. dalam Al Qur'an :

$pkšr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qçRqèƒrB ©!$# tAqߧ9$#ur (#þqçRqèƒrBur öNä3ÏG»oY»tBr& öNçFRr&ur tbqßJn=÷ès?

Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui."
                   ( QS. Al Anfal : 27 )

ÎŽÅe³o0 tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$# ¨br'Î/ öNçlm; $¹/#xtã $¸JŠÏ9r&
Artinya : "Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih." ( QS. An Nisa' : 138 )

¨bÎ) tûüÉ)Ïÿ»oYçRùQ$# Îû Ï8ö¤$!$# È@xÿóF{$# z`ÏB Í$¨Z9$# `s9ur yÅgrB öNßgs9 #·ŽÅÁtR

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." ( QS. An Nisa' : 145 )

          
           Ayat-ayat di atas jelas menunjukkan bahwa Allah swt melarang orang-orang mukmin untuk berbuat khianat (munafik) dan mengancamnya dengan siksa yang pedih serta menempatkannya dalam neraka yang paling bawah dan tanpa seorang pun yang dapat menolongnya.


  1. Ciri-Ciri Orang Munafik

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa ciri-ciri orang munafik sebagai berikut::

عَنْ أَ بِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ, قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ؛ إِذَا حَدَّثَ كَذَّبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ ( رواه البخارى ومسلم )
Artinya : ” Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda: "Tanda orang-orang munafik itu ada tiga. Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari. Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya" (HR. Bukhari dan Muslim)

            Sedangkan dalam Al Qur'an, Allah swt menjelaskan ciri-ciri sifat munafik antara lain

#sŒÎ)ur (#qà)s9 tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqä9$s% $¨YtB#uä #sŒÎ)ur (#öqn=yz 4n<Î) öNÎgÏYŠÏÜ»ux© (#þqä9$s% $¯RÎ) öNä3yètB $yJ¯RÎ) ß`øtwU tbrâäÌöktJó¡ãB

Artinya : "Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami Telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka], mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."      ( QS. Al Baqarah : 14 )

  1. Akibat dan Cara Menjauhi Sifat Munafik
                     Akibat dari sifat munafik, diantaranya :
a.       Diajuhi oleh teman dan masyarakat
b.      Tidak dipercaya orang lain
c.       Di akhirat mendapat siksa

               Sedangkan cara menghindari sifat munafik adalah :
a.       Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt
b.      Menyadari bahwa sifat munafik adalah perbuatan tercela
c.       Menyadari bahwa munafik akan merugikan diri sendiri dan orang lain
d.      Berusaha untuk selalu jujur
e.       Menepati janji sebisa mungkin
f.       Menyampaikan amanah tanpa menunda-nunda waktu
g.      Menyampaikan informasi yang diketahui tanpa mengada-ada