Al Qur’an sebagai wahyu Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. merupakan pedoman hidup bagi umat
Islam dan membacanya termasuk ibadah. Dalam membaca Al Qur’an harus baik dan
benar. Kita dituntut untuk membaca Al Qur’an
dengan baik dan benar. Oleh karena itu,
kita harus mengetahui ilmu tajwid
(ilmu cara membaca Al Qur’an). Diantara yang akan kita pelajari adalah
hukum bacaan Qalqalah dan Ra.
Hukum Bacaan Qalqalah
- Pengertian
Qalqalah secara harfi/harfiyah (bahasa) artinya
getaran, mantul atau membal. Pengertian qalqalah secara istilah ialah memantul/getaran suara ketika
membaca kalimat (lafal) yang terdapat
huruf berharakat sukun asli (asli mati) atau sukun karena waqaf /diwaqafkan.
Huruf qalqalah ada lima
yaitu قَطْبُ
جَدٍ ( ق
, ط , ب , ج , د
)
- Pembagian dan hukum bacaan qalqalah
Bacaan qalqalah terbagi menjadi dua macam, yaitu;
a.
Qalqalah
sugra
Disebut bacaan qalqalah sughra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal
(¾), Tha’ (Ê) dan
Qaf (Ø) benar-benar bersukun asli (asli mati) atau bersukun di tengah.
Cara membacanya menekan kuat mahraj huruf dari huruf qalqolah yang bersukun
tersebut sehingga lafadnya memantul dengan kuat dan jelas.
Contoh :
No
|
Lafal
|
Huruf qalqalah
|
Nama surat, ayat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
ق
ط
ب
ج
د
|
At Tin : 4
Al Quraisy : 4
Al Kautsar : 3
At Tin : 6
At Tin : 5
|
b.
Qalqalah
kubra
Disebut bacaan qalqalah Kubra apabila salah satu Ba’ (²), Jim (¹), Dal (¾),Tha’ (Ê) dan Qaf (Ø) dalam keadaan bersukun karena di waqafkan (dihentikan) dan
bersukun diakhir kata. Cara membacanya menekan kuat mahraj huruf dari huruf
qalqolah yang bersukun tersebut sehingga lafadnya memantul dengan lebih
berkumandang dan lebih jelas.
Contoh :
No.
|
Lafal
|
Huruf
qalqalah
|
Nama
surat, ayat
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
ق
ط
ب
ج
د |
Al Falaq :
2
Al Buruj :
20
Al Lahab :
2
Al Buruj : 1
Al Lahab : 5
|
Hukum bacaan tafkhim dan tarqiq Ra’
Huruf ra’ ( ر ) dalam ilmu tajwid dibagi menjadi dua, yaitu dibaca tafkhim
(tebal) dan tarqiq (tipis). Adapun cara membacanya ada tiga cara, yaitu ra yang
hanya dibaca tafkhim, ra yang hanya di baca tarqiq dan ra yang bisa dibaca
tafkhim atau tarqiq.
1.
Ra Dibaca
Tafkhim (tebal) apabila :
a.
huruf ra’
berharakat fathah ( رَ ) atau fathah tanwin ( رًا )
Contoh :
Ra’ berharakat fathah ( رَ ) : قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ النَّا
Ra’ berharakat fathah tanwin (
رًا ) : سَيَصْلَى
نَارًا ذَاتَ لھب
huruf ra’ berharakat dhummah (
رُ ) atau dhummah tanwin ( رٌ )
Contoh :
Ra’ berharakat dhummah ( رُ )
: يَوْمَئِذٍ
يَصْدُرُ النَّاسُ
Ra’ berharakat dhummah tanwin (
رٌ ): نَارٌ
حَامِيَةٌ
b.
huruf ra’
sukun ( رْ )
atau sukun karena waqaf didahului oleh huruf yang
berharakat fathah atau dhummah
Contoh :
Ra’ sukun ( رْ ) didahului oleh harakat fathah : فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Ra’ sukun ( رْ ) didahului oleh harakat dhummah : حَتَّى
زُرْ تُمُ الْمَقَابِرَ
c.
huruf ra’
sukun ( رْ )
atau sukun karena waqaf didahului oleh huruf sukun
sedang sebelumnya lagi adalah huruf yang berharakat fathah atau dhummah
Contoh :
Ra’ ( ر ) disukun karena waqaf didahului oleh
sukun dan sebelum
huruf yang disukun berharakat
dhummah : إِنَّ
الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
2.
Ra Dibaca
Tarqiq (tipis) apabila :
a.
huruf ra’
berharakat kasrah ( رِ ) atau kasrah tanwin ( رٍ )
Contoh :
Ra’ berharakat kasrah ( رِ ) :
إِيلَافِهِمْ
رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
Ra’ berharakat kasrah tanwin (
رٍ ) : بِمُسَيْطِرٍ
إِلاَّ
b.
huruf ra’
berharakat sukun ( رْ ) atau sukun karena waqaf didahului oleh
huruf yang berharakat kasrah atau ya’ sukun harfu liin.
Contoh :
Ra’ disukun ( رْ ) karena waqaf didahului oleh ya’ sukun
harfu liin
إِنَّ
اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِ يْرٌ
Ra’ disukun ( رْ ) karena waqaf didahului oleh huruf yang
berharakat kasrah,
حَتَّى
زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
c.
huruf ra’
disukun ( رْ )
karena waqaf, sedang huruf sebelumnya sukun dan
kasrah.
Contoh : هَلْ
فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ
3.
Ra boleh
dibaca Tafhim atau dibaca Tarqiq (Jawazul wajhain) apabila :
a.
Ra sukun
didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat huruf Isti’la
yang berharakat kasrah atau kasrahtain. Huruf-huruf Isti’la adalah خ ص ض غ ط ق ظ
Contoh : مِنْ
عِرْ ضِهِ , بِحِرْصٍ
b.
Ra sukun
didahului oleh huruf yang berharakat kasrah dan sesudah ra terdapat huruf Isti’la
yang tidak berharakat kasrah.
Contoh :مِرْ
صَا دٌ, فِرْ قَةٌ