Memiliki
harta yang melimpah dan bahagia adalah dambaan setiap orang. Namun demikian
apabila tidak dilandasi keyakinan agama yang kuat dapat menjadikan manusia itu
terjerumus dalam kehidupan dan menjadi budak harta. Oleh karena
itu, kita harus mampu mengendalikan diri sehingga tidak terjebak dalam hal-hal
yang dilarang oleh agama dan negara. Untuk mencapai dambaan tersebut harus
dengan cara yang benar. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berlaku zuhud
dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari.
A.
Zuhud
Bakhil atau kikir
adalah buah yang dihasilkan karena orang terlampau cinta kepada dunia, dan
sebaliknya kedermawanan adalah buah yang lahir dari sifat zuhud. Dengan
dicelanya kikir dan dipujinya kedermawanan, hal ini merupakan petunjuk bahwa
zuhud diajarkan dalam Islam. Oleh karena itu, Islam sangat mngajurkan kepada
kita sebagi umat Islam supaya memiliki sifat zuhud. Sehingga kita tidak terlena
dengan gemerlap dan mewahnya dunia.
1.
Pengertian
Zuhud.
Zuhud
pengertian secara bahasa ialah tidak tertarik Adapun secara istilah zuhud
adalah tidak tertarik kepada gemerlap dan kemewahan kehidupan di dunia.
Seseorang menjadi tidak tertarik kepada gemerlap dan kemewahan kehidupan di
dunia karena ada yang lebih menarik hatinya, yaitu Allah Swt. Orang yang lebih
mencintai Allah Swt. (kehidupan di akhirat) daripada gemerlap dan kemewahan
dunia disebut zahid.
Firman
Allah Swt.
Artinya :
Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(Q.S. Al
Qashash [28]: 77)
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa kita harus lebih mementingkan kepentingan akhirat
daripada kepentingan dunia. Hal ini bukan berarti kita tidak mau memiliki harta
dan tidak mau mengenyam nikmat dunia, tetapi kita tidak terpengaruh oleh harta
dan nikmatnya dunia dalam mengabdi kepada Allah Swt.
Kehidupan
dunia bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat sangat kecil sekali
perumpamaannya. Dunia itu bagi orang mukmin sebagai tempat tujuan dalam
mematuhi perintah Allah maka berat untuk melaksanakannya. Bahkan dijelaskan dalam hadis Nabi
SAW. Dunia bagi orang mukmin bagaikan penjara sedangkan bagi orang kafir
bagaikan surga. Kehidupan dunia bagi orang kafir bagaikan surga sebab orang
kafir hanya mengikuti nafsu dirinya tidak mempedulikan larangan Allah yang
penting senang maka dipenuhi keinginannya.
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدُّنْيَا
سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّتُ الْكَافِرِ (رواه مسلم)
Artinya :
Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Dia berkata:
Rasulullah SAW pernah bersabda, "dunia adalah penjara orang mukmin dan
surga orang kafir"
(H.R. Muslim)
2.
Dua ciri zuhud dalam Islam
a.
Zuhud tidak
memusuhi dan tidak menolak kehidupan dunia
Nabi Muhammad Saw. menjelaskan hal ini dengan sabda beliau :
”Zuhud di dunia tidak dengan mengharamkan yang halal dan
tidak pula membuang harta benda, tetapi zuhud di dunia ialah, bahwa engkau
lebih percaya kepada apa yang ada disisi Allah daripada yang ada disisimu”. (H.R.
Tirmidzi)
Firman Allah Swt surat Al A'raf ayat 32 :
Artinya :
Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang
mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiamat." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu
bagi orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Al A’raf [7] : 32)
Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik
itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang
yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah semata-mata untuk
orang-orang yang beriman saja. Di
zaman Rasulullah Saw. Pernah terjadi, ada beberapa orang sahabat yang berusaha
untuk hidup secara zuhud, tetapi zuhud yang keliru, yaitu zuhud yang memusuhi
kehidupan dunia. Diantara mereka ada yang mengharamkan buat dirinya makan
daging, ada yang mengharamkan tidur di malam hari, ada yang bertekad tidak
makan di siang hari. Bahkan seorang diantara mereka yang bernama Usman bin
Mad’un memutuskan untuk meninggalkan kehidupan perkelaminan dengan istrinya.
Lebih jauh lagi Usman bin Mad’un merencanakan untuk mengebiri alat kelaminnya,
supaya tidak terganggu mengerjakan ibadah.
Setelah
terjadi peristiwa tersebut, keluarlah Hadits Nabi Saw. yang artinya sebagai
berikut :
”Betapakah halnya orang-orang yang mengatakan begini dan
begitu (Maksudnya mengharamkan perempuan, mengharamkan makan daging, makan
siang, tidur malam dan sebagainya). Sesungguhnya saya sendiri salat, tidur
(malam), puasa, tetapi berbuka dan mengawini wanita. Barangsiapa tidak suka
kepada sunnahku, bukanlah ia termasuk dari golonganku. (Al Hadits)
b.
Zuhud bersifat sosial bukan
bersifat individual
Zuhud bersifat sosial artinya seseorang dibenar berbuat zuhud dari berbagai kesenangan, kalau hal itu dapat mendatangkan kebahagiaan
dan kesejahteraan masyarakat.
Ahli-ahli zuhud yang bersifat sosial banyak terdiri dari
orang-orang salih dan ulama-ulama cerdik pandai. Mereka telah merasa cukup
dengan kesenangan pribadinya yang lebih sedikit dari yang semestinya, demi
untuk kesenangan dan kesejahteraan masyarakat. Zuhud yang demikian yang
demikianlah yang dianut Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab tidak mau menyenangkan dirinya sendiri,
karena menurut pendapatnya, jika ia berbuat demikian, berarti ia memberikan
kesempatan kepada para pejabat pemerintah untuk berfoya-foya, sehingga rakyat
menjadi korbannya. Dengan demikian kezuhudan Umar bin Khattab adalah untuk
kebahagiaan masyarakat.
3.
Contoh perilaku zuhud
a.
Selalu
mensyukuri nikmat yang diberikan Allah Swt., meskipun sedikit
b.
Senantiasa
merasa cukup dengan harta yang dimilkinya, walaupun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan primer
saja
c.
Menggunakan
harta yang dimilkinya sebagai penunjang kesempurnaan beribadah kepada Allah
d.
Hidup dengan
berpenampilan sederhana
e.
Lebih
mengutamakan cintanya kepada Allah Swt. dibandingkan cintanya kepada dunia
4.
Manfaat Zuhud dalam Kehidupan
a.
Berkah dalam
kehidupan yang sempurna
b.
Hidupnya
tenteram dan bahagia
c.
Mendapatkan pertolongan dari
Allah
d.
Memperoleh derajat kepemimpinan
e.
Dimasukkan ke surga
f.
Tidak mudah
mengalami putus asa atas rizki yang diterimanya
g.
Memungkinkan
dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi
h.
Melatih
ketenteraman batin dalam menjalani kehidupan di dunia ini
i.
Bagian dari kesempurnaan iman
5.
Membiasakan
Berperilaku Zuhud dalam Kehidupan
Allah Swt. memperintahkan kepada kita agar berlaku zuhud, yaitu tidak hanya
mementingkan kepentingan dunia saja. Karunia kehidupan akhirat berupa
kebahagiaan yang sifatnya kekal harus kita capai. Namun demikian untuk berlaku
zuhud dalam kehidupan terasa berat. Oleh karena itu, sejak dini harus sudah
membiasakan pelaku zuhud dalam kehidupan. Bagaimana kamu membiasakan berlaku
zuhud ?
Di bawah ini akan ditampilkan pernyataan-pernyataan yang harus kamu jawab
dengan sejujurnya sesuai dengan keadaan kamu sebenarnya dengan memberi chek
list (V) pada kolom ya atau tidak.
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Pada saat
pelajaran sedang berlangsung, ada temanmu yang tidak menulis karena polpennya
kehabisan tinta. Dan kamu membawa polpen lebih dari satu. Kemudian kamu
meminjamkan salah satu polpenmu kepada
temanmu.
Kamu
diberi uang saku oleh orang tuamu lebih kecil dari biasanya, kamu menerimanya
dengan ikhlas.
Ketika
kamu sedang duduk-duduk di teras rumah, datang seorang pengemis
meminta-minta, dengan senang hati kamu memberi uang kepada pengemis itu.
Kamu
senang sekali bermain bola, tetapi kamu tidak pernah lupa akan kewajibanmu
sebagai seorang hamba, siswa, dan seorang anak. Yang selalu salat, belajar,
dan membantu orang tua.
Teman kamu
bermaksud meminjam buku catatan, karena dia tidak berangkat pada hari itu,
dengan senang hati kamu meminjaminya.
Pada waktu
istirahat ada seorang temanmu yang tidak pergi ke kantin. Padahal pada saat
itu setelah pelajaran olah raga. Kamu mengajaknya ke kantin untuk membeli
minum dan makanan kecil.
Setiap
hari kamu menyisihkan sebagian uang sakumu untuk ditabung, karena kamu punya
keinginan membeli sepatu baru. Pada saat uang sudah mencukupi, orang tuamu
meminjam uang itu untuk membelikan baju seragam adikmu yang sudah robek.
Dengan senang hati kamu memberikan uang itu.
|
Apabila kamu semuanya pernyataan dijawab ya, maka kamu sudah mampu
membiasakan perilaku zuhud dalam kehidupan, namun sebaliknya jika jawabanmu
banyak yang tidak, berarti kamu harus lebih belajar lagi agar mampu membiasakan
perilaku zuhud dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Tawakal
1.
Pengertian
Tawakal
Tawakal yaitu penyerahan diri atau segala persoalan kepada Allah dan
bersandar kepada-Nya. Dengan demikian hati seseorang selalu bersandar dan
bergantung kepada Allah Swt. Semata-mata. Ada pula yang mengatakan bahwa
tawakal itu meninggalkan usaha dan ikhtiar
dalam hal-hal yang tidak terjangkau oleh kekuatan manusia. Imam Qusyairi
berkata,” Tempatnya tawakal ialah di hati”.
Para ulama menyatakan bahwa proses terjadinya sebab dan musababnya pada
hal-hal yang terjadi dalam alam (hal-hal biasa) adalah tidak termasuk hal yang
harus ditawakali. Oleh karena itu orang wajib berusaha, sebab ada hadits Imam
Mas’ud yang menyatakan bahwa berusaha/ikhtiar wajib hukumnya atas setiap muslim
sebagaimana wajibnya menuntut ilmu pengetahuan. Berkata Abu Hamid,”Barang
siapa mengira bahwa tawakal itu meninggalkan usaha/ikhtiar dengan anggota badan
dan merancang dengan hati, maka yang demikian itu hukumnya haram”.
Firman Allah Swt. Surat Ath Thalaq ayat 2-3 :
Artinya :
...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(Q.S. Ath Thalaq [65]: 2-3)
Allah akan memberikan rizki dari arah yang tiada disangka kepada orang yang
selalu bertawakal kepada Allah. Kepadanya akan diberi jalan keluar setiap
mendapatkan kesulitan dalam hidup.
2.
Contoh
Perilaku Tawakal
a.
Selalu
mensyukuri nikmat Allah
b.
Tidak pernah
berkeluh kesah dan gelisah
c.
Selalu
berusaha dan berikhtiar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
d.
Menerima
segala ketentuan Allah dengan rida
e.
Berusaha
memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain
f.
Tidak pernah
merasa iri terhadap nikmat yang diperoleh orang lain
3.
Fungsi
Tawakal dalam Kehidupan
a.
Tidak mudah
putus asa jika gagal dalam usaha.
b.
Lebih tenang dalam menjalan
kehidupan
c.
Terhindar
dari rasa sedih yang berkepanjangan
d.
Jika berasil
dalam usaha tidak bergembira yang berlebihan
e.
Tidak menjadi orang yang takabur
4.
Membiasakan
Perilaku Tawakal dalam Kehidupan
Bertawakal kepada Allah merupakan salah satu contoh perilaku terpuji. Namun
demikian untuk membiasakan dalam kehidupan sehari-hari tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Tapi bukan berarti berperilaku tawakal itu tidak
bisa dilaksanakan.
Oleh karena itu, sejak dini harus sudah membiasakan pelaku tawakal dalam
kehidupan. Bagaimana kamu membiasakan berlaku tawakal ? Di bawah ini akan
ditampilkan pernyataan-pernyataan yang harus kamu jawab dengan sejujurnya
sesuai dengan keadaan kamu sebenarnya dengan memberi chek list (V) pada
kolom ya atau tidak.
No
|
Pernyataan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Saya ingin
nilai ulangan PAI baik. Oleh karena itu saya tekun belajar dan tak lupa
berdoa kepada Allah.
Saya ingin
kehidupan di masa depan lebih baik dari masa kini. Oleh karena itu saya
senantiasa berdoa dan berusaha sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
Saya tidak
setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa kita akan berhasil jika kita mau
bekerja keras, tanpa berdoa kepada Allah.
Saya pergi
ke sekolah dengan jalan kaki. Sebelum keluar rumah tak lupa saya berdoa agar
selamat sampai di sekolah.
Saya
setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa kita hanya berkewajiban berusaha
dan berdoa, sedangkan Allah yang
menentukan hasilnya.
Ketika
saya berbelanja ke toko, sepeda saya di depan toko dan tak lupa saya kunci
sepeda itu.
Saya ingin
lulus ujian, maka saya belajar setiap hari dan senantiasa berdoa kepada Allah
Swt. agar saya lulus ujian.
|
Apabila kamu semuanya pernyataan dijawab ya, maka kamu sudah mampu
membiasakan perilaku tawakal dalam kehidupan, namun sebaliknya jika jawabanmu
banyak yang tidak, berarti kamu harus lebih belajar lagi agar mampu membiasakan
perilaku tawakal dalam kehidupan sehari-hari.