2. Pelaksanaan Program Pembelajaran
Melaksanakan sekenario pembelajaran dan rencana yang telah disusun pada tahap sebelumnya dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Kegiatan awal
1. Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca Basmalah dan berdoa
2. Apersepsi : menanyakan tentang materi minggu lalu
3. Motivasi : menjelaskan pentingnya materi yang akan diajarkan berikut kompetensi dasar yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
a. Siswa diminta membaca Juz Amma untuk membaca surat-surat pendek (fase eksplorasi)
b. Siswa dibagi menjadi menjadi 5 kelompok yang teridiri dari 8 siswa tiap-tiap kelompok dan masing-masing mendapat puzzle QS At-Tiin
c. Siswa mendiskusikan dan menyusun urutan potongan-potongan QS At-Tin dengan kelompok masing-masing dan berlatih membaca potongan-potongan ayat dari QS At-Tin tersebut
d. Guru mengamati dan mengobservasi kegiatan masing-masing kelompok dan memastikan masing-masing anggota kelompok dapat membaca potongan-potongan ayat QS At-Tin dengan benar.
e. Siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing untuk dapat merangkai potongan-potongan ayat dari QS At-Tin menjadi satuan Surat yang utuh dan benar
f. Guru mengamati dan mengobservasi kegiatan masing-masing kelompok dan memastikan masing-masing anggota kelompok dapat merangkai potongan-potongan ayat dari QS At-Tin menjadi satuan Surat yang utuh dan benar
g. Siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing untuk dapat membaca dengan tartil dan benar hasil rangkaian potongan-potongan ayat dari QS At-Tin.
h. Guru memastikan semua anggota kelompok mampu membaca QS. At-Tin dengan tartil dan benar
i. Guru mencatat permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
j. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjadi tutor sebaya bagi siswa yang mengalami kesulitan.
k. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis arti QS At-Tiin sesuai potongan lafadznya dan menghafalkan QS At-Tiin
Proses pembelajaran tersebut adalah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL, yang didalamnya terpenuhi tujuh komponen CTL, yaitu :
1. Konstruktivisme
Ketika para siswa berdiskusi dan saling tukar pendapat maka mereka membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Oleh karena itu pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. Inquiry
Ketika para siswa mendapatkan Puzle QS. At-Tin maka terjadi proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman, dari proses itulah siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk dapat menemukan sesuatu.
3. Questioning (Bertanya)
Pada saat siswa berdiskusi sesame teman mereka maka terjadilah interaksi saling bertanya baik antar sesama siswa maupun antara siswa dan guru dan disinak guru sangat berperan untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Questioning ini adalah bagian terpenting bagi siswa dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
Pada saat siswa berkelompok dan berdiskusi maka terciptalah sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar dan saling kerja sama untuk mencapai tujuan karena bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri kerena bekerja sama dapat bertukar pengalaman dan berbagi ide
5. Modeling (Pemodelan)
Ketika para siswa berkumpul dan berkelompok dalam sebuah ikatan belajar maka terjadilah proses penampilan suatu contoh baik yang bearasal dari sesame teman maupun dari guru pembimbing sehingga siswa tersebut berpikir, bekerja dan belajar dan tentunya para siswa mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. Reflection ( Refleksi)
Dalam diskusi kelompok siswa dan guru saling berpikir dan mencatat tentang apa yang telah di pelajari sekaligus membuat jurnal dan catatan penting untuk perbaikan..
7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)
Proses pembelajaran yang terjadi pada diskusi kelompok dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa karena disinilah kinerja siswa dapat diukur dengan dengan langsung.